Beberapa waktu yang lalu saya berkesempatan untuk mengunjungi Thailand selama kurang lebih 1 minggu. Sebenarnya Thailand bukan kota yang ada di dalam wishlist negara yang ingin saya kunjungi, tetapi karena pertimbangan pergi sama keluarga akhirnya saya mau.
Saya tidak punya bayangan sama sekali seperti apa negara Thailand, but indeed beberapa teman dan keluarga saya sudah bolak-balik ke Thailand and one thing that they told me is "gw kangen Thailand, gw mau ke Thailand lagi" ini yang membuat saya penasaran, sebagus apa si Thailand? Perjalanan ke Bangkok, Thailand (Don Mueang Int) dari Jakarta (Soekarno Hatta Int) menempuh waktu 3,5 jam tanpa transit. cukup lama juga ternyata. Sesampainya di bandara, kesan yang saya dapatkan adalah tidak jauh berbeda dengan Indonesia, wajah penduduk nya dan suasana didalam airport nya sedikit banyak mengingatkan saya pada Juanda Int Airport di Surabaya. sesampainya di bandara, saya disambut tour guide lokal yang bisa berbahasa Indonesia walaupun tidak lancar. cukup sulit berada di Thailand tanpa tour guide karena tulisan yang mereka gunakan bukan abjad ABC dan kebanyakan dari mereka tidak lancar berbahasa Inggris (this one really annoyed) yang menyebabkan saya harus menggunakan bahasa tubuh alias bahasa tarzan. sesampainya di bandara yang pertama kali saya lakukan adalah membeli nomor dan pulsa internet untuk seminggu karena di Thailand jarang ada wifi gratis bahkan wifi di hotel pun sangat lambat. Tidak ada perbedaan waktu antara Jakarta dan Thailand, dan cuaca nya juga sama sekali tidak berbeda. bahkan antara Jakarta dan Bandung saja udara nya masih jauh berbeda dibandingkan Jakarta dan Bangkok. That's why I didn't feel that I was abroad, Hotel tempat saya tinggal adalah Thomson Hotel Bangkok, cukup beruntung karena hotel ini dekat dari mall dan Taxi Canal di belakang hotel yang bisa langsung berhenti di mall terkenal di Bangkok seperti Pratunam Mall dan mall lainnya yang berada di sepanjang jalan tersebut.
Mungkin hal yang paling saya benci dari Thailand adalah makanannya. seriously, entah kenapa makanan nya tidak cocok di lidah saya, padahal masih sama-sama Asia. pada saat hari pertama tiba di hotel karena lapar lalu kami memesan makanan di warung pinggir jalan, seperti warung mie ayam. tetapi karena kami tidak bisa bahasa Thailand dan si penjual tidak bisa berbahasa inggris dan tidak ada foto makanan yang akan kami pesan dan parah nya lagi sedang tidak ada tour guide akhirnya kami hanya mengacungkan 1 jari sebagai isyarat memesan 1 mangkok mie, saya pasrah, seperti apapun rasa makanannya. ternyata rasa nya.... ga enak banget!! rasa bumbu nya aneh. tapi karena saya lapar akhirnya saya habiskan setengah mangkok yang kemudian sisanya ludes dimakan ibu saya. karena merasa tidak puas dengan makanan tadi kemudian saya membeli KFC di mall dekat hotel. beruntung di dalam hotel ada thai tea dan beberapa cemilan seperti gorengan semacam cakwe dan roti yang masih bisa saya makan. Selama di Bangkok saya mengunjungi beberapa tempat wisata seperti pertunjukan gajah di Pattaya yang membuat saya tertawa geli melihat tingkah gajah yang sangat pintar menari bahkan bermain bola.
Nanta Cooking show yang menyajikan teater komedi dengan tema memasak yang ternyata sangat mengocok perut, walaupun kami tidak mengerti bahasa yang mereka gunakan. Museum Foto 3D yang memberikan ilusi foto 3 Dimensi seperti nama nya Floating market yang membuat saya dan rombongan tidak berhenti jajan, apalagi ada jus nanas yang ternyata seger banget untuk diminum di udara Thailand yang panas. karena sedikit lapar akhirnya saya membeli Mango Sticky Rice. Ketan dengan santan yang diberikan potongan Mangga Thailand di atasnya. ternyata rasanya cukup enak! wow, akhinya ada yang bisa saya makan. Yang paling membuat saya tidak berhenti tertawa sekaligus terkagum adalah banyaknya Lady Boy di tempat-tempat wisata tersebut yang siap diajak berfoto, tapi jangan lupa sawerannya kalo ga mau di cakar! hahahahaha... di Thailand sendiri memang umum menemukan kaum LGBT bahkan mereka bekerja secara legal sebagai SPG, dancer, penjaga cafe, dll. Pada hari selanjutnya kami mengunjungi Pattaya Island, diperlukan waktu kurang lebih 2 jam perjalanan dengan bis. sesampainya di Pattaya kami makan malam, saya cukup bahagia karena disini makanan yang disediakan mostly adalah makanan laut, tapi karena saya tidak mau mencoba makanan aneh lainnya, akhirnya saya hanya mengambil 1 piring sushi. yes, saya memilih makan sushi di Thailand. Pattaya terkenal dengan dunia malam nya, semakin malam semakin ramai. banyak turis yang minum-minum di cafe atau menggoda wanita di pinggir pantai Pattaya, dan banyak sekali tempat pijat di Pattaya. yang pasti nya saya tidak sempat mencoba semua nya karena saya dan rombongan hanya menghabiskan 1 hari di Pattaya dan esok nya kami kembali lagi ke Bangkok.
Kembali ke Bangkok, kami mengunjungi Kuil Wat Arun yang sangat indah. detail kuil nya membuat saya terkagum-kagum. di sebelah kuil Wat Arun ada pasar yang menjual kerajinan tangan khas Thailand dengan harga murah, namun daripada berbelanja saya lebih memilih menghabiskan waktu untuk berfoto. ah belanja bisa di tempat lain.
Puas berfoto di kuil Wat Arun kami ke MBK Mall untuk berbelanja. MBK adalah mall terbesar di Thailand yang butuh waktu seharian lebih untuk meng-explore mall ini. saya tidak membeli apapun karena lelah dan hanya menemani keluarga saya berbelanja karena tidak ada yang membuat saya tertarik untuk membeli. setelah kurang lebih 5 jam berputar-putar di MBK kami kembali ke hotel dan beristirahat.
Esoknya kami pindah hotel ke kawasan China Town Bangkok di China Town Hotel Bangkok. Tujuan kami pindah hotel adalah agar bisa menikmati kawasan China Town dan bisa lebih dekat dengan tempat belanja. di kawasan China Town ada pasar Sampeng yang bisa ditempuh hanya dengan berjalan kaki. di pasar ini kita bisa menemukan berbagai macam souvenir seperti kalung-kalung, tas, dll dengan harga grosir.
selanjutnya kami berbelanja di Chatuchak Market, disini kita bisa menemukan semua barang-barang khas Thailand termasuk baju-baju dan kuliner. saya sendiri sempat kalap membeli tas, dompet dan gantungan kunci motif Thailand yang sangat unik dan sangat murah gunakan lah sepatu dan pakaian yang nyaman karena pasar Chatuchak ini cukup panas dan sangat luas. tempat berbelanja favorit saya adalah Asiatique the riverfront. Menurut saya ini adalah tempat berbelanja paling nyaman di Thailand karena tidak hanya menjual aneka souvenir khas Thailand tetapi juga ada arena bermain, restoran, view ke sungai dan kita bisa naik kapal gratis saya sangat suka berlama-lama disini sampai malam karena suasana fresh dan sangat bersih. harga barang-barang yang dijual disini juga terjangkau dan masih bisa di tawar.
Puas berbelanja disini saya mencoba makanan-makanan yang berada di kawasan china town Thailand. Memang tidak semua makanan di Thailand cocok di lidah saya tapi ada beberapa makanan yang saya suka seperti Tom Yum. rasa Tom Yum nya sangat segar dan asam nya pas. namun tidak semua rasanya enak menurut saya. saya sempat mencoba dim sum tapi rasanya masih jauh lebih enak dim sum Malaysia yang berada di Jl.Alor. lalu ada cemilan yang cukup unik, Thai Pancake Banana, telur dadar seperti martabak yang diisi pisang dan dituang susu kental manis namun rasa nya kurang cocok di lidah saya. Terakhir sebelum pulang ke Bandara saya hanya makan chicken rice ala Bangkok yang ternyata berbeda dengan Chicken rice Singapore. mungkin memang saya yang tidak terbiasa dengan bumbu masakan Thailand, akhirnya saat di bandara saya hanya membeli Subway sebelum Take off kembali ke Jakarta. Thailand was quite fun untuk berbelanja mengingat harga nya yang cukup murah tapi saya akan berpikir dua kali untuk kembali kesana, selain tiket pesawat yang tiap tahun semakin mahal, dan makanan lokal yang membuat saya kurang nyaman serta suasana Thailand yang tidak jauh berbeda dengan Jakarta yang membuat saya lebih memilih destinasi wisata dalam negri seperti Belitung atau Jogja daripada Thailand.
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorHi! I`m Hana. Archives
August 2021
Categories |