Beberapa hari yang lalu aku sempet cobain foundation wet 'n wild punya mama tapi ternyata foundation ini mengingatkan aku dengan foundation favorite aku Kat Von D Lock It Foundation.
mulai dari tesktur nya, wangi nya dan hasil nya mirip banget. karena penasaran akhirnya aku menggunakan kedua foundation ini secara bersamaan di bagian kiri dan kanan wajahku selama 17 jam tanpa touch up (kecuali lipstick) dan hasilnya tidak jauh berbeda. Foundation Kat Von D yang aku gunakan warna Medium Warm sedangkan Wet 'n wild warna Medium. Kat Von D lebih ke yellow undertone sedangkan wet 'n wild lebih ke pink undertone.
Setelah pemakaian tidak jauh berbeda hasilnya hanya saja sebelum memakai bedak bagian Kat Von D lebih tacky. ini karena foundation ini benar-benar menempel di kulit dan menutupi pori-pori wajah sedangkan bagian wet 'n wild terlihat lebih matte dan tidak lengket namun keduanya dapat di blend dengan baik dan menyatu dengan kulit. setelah memakai powder hasil keduanya sama-sama bagus namun bagian Kat Von D terlihat lebih halus.
Setelah 4 jam belum ada bagian yang oily dan makeup tidak luntur, disini aku tidak touch up sama sekali. bagian hidung yang terlihat oily itu karena aku menggunakan highlighter.
Aku sempat ketiduran makanya sampai 17 jam pakai makeup ini. hahahha.. hasilnya foundation belum luntur tetapi kelihatan lebih dewy bukan oily. bagian eyeshadow sudah hilang dan eyebrow sudah agak luntur tetapi foundation masih bertahan, tidak oxidized dan bagian jidat sedikiiiittt oily. bagian Kat Von D tetap menutupi pori-pori dengan baik sedangkan bagian Wet n wild halus namun pori pori masih terlihat walaupun tidak terlalu jelas, di bagian bawah mata kerutan terlihat lebih jelas. overall aku suka keduanya dan menurutku wet n wild coverall foundation adalah dupe nya Kat Von D Lock it Tattoo. kalo untuk daily sih aku pasti lebih memilih pakai wet n wild sedangkan untuk acara yang lebih formal aku memilih pakai Kat Von D karena lebih awet dan lebih menutupi pori-pori.
0 Comments
“Things that no eye has seen, or ear heard, or mind imagined, are the things God has prepared for those who love him.” 1 Corinthians 2:9 Germany. Negara yang tidak pernah saya bayangkan atau mimpikan sebelumnya. Tidak pernah terbayangkan oleh saya bisa menginjakkan kaki di benua Eropa tanpa biaya orangtua bahkan sebelum saya lulus dari bangku Universitas. Tahun 2016 menjadi tahun yang tidak akan pernah saya lupakan. banyak hal terjadi di tahun itu. tentang keluarga, tentang skripsi, tentang diri saya sendiri dan tentang pekerjaan. Tapi semua sudah Tuhan sediakan untuk saya. disaat saya dan teman-teman semester akhir lainnya sibuk memikirkan judul skripsi, saya membaca pengumuman yang dikirim salah satu dosen saya. seleksi pertukaran pelajar, ke Jerman! tidak main-main. pada saat itu pikiran saya terbagi dua. antara lanjut mencari ide untuk skripsi lalu mengerjakannya atau meluangkan waktu untuk ikut seleksi pertukaran pelajar ini. saya tahu ini adalah kesempatan sekali seumur hidup, namun saya juga ingin lulus tepat waktu seperti keinginan saya. cukup 4 tahun, tidak lebih! Saya meluangkan 1 minggu untuk menulis essay sebagai salah satu syarat seleksi pertukaran pelajar. beruntungnya saya sebagai mahasiswi sosiologi yang mempunyai banyak stock artikel di laptop pribadi saya. "ah gampang tinggal diedit dikit, lalu di translate ke bahasa inggris" pikir saya. akhirnya saya men-translate salah satu essay yang pernah saya buat untuk tugas gerakan sosial saya. tentang gerakan kamisan, gerakan melawan lupa yang dilakukan keluarga korban 98, munir dan korban ketidakadilan lainnya di depan istana merdeka setiap Kamis, yang sampai saat ini belum jelas nasibnya. singkat cerita, saya mengirimkan essay saya dan beberapa hari kemudian ada panggilan untuk seleksi selanjutnya yaitu seleksi debat dalam bahasa Inggris yang tema nya baru diberitahu melalui email 1 hari sebelum hari seleksi debat. dan tema nya adalah hukum syariat islam. wow! sungguh tidak terbayangkan bagi saya yang non muslim dan tidak mengerti sama sekali tentang hukum syariat islam. akhirnya berbekal artikel dari google yang saya copy dan saya masukkan kedalam microsoft word, kemudian saya print dan saya baca semuanya dalam 1 malam. keesokan hari nya dengan sedikit gemetar saya mengikuti seleksi debat yang dihadiri oleh 80 orang dan dibagi kedalam beberapa kelompok. lawan debat saya adalah mahasiswa dan mahasiswi jurusan Ilmu Agama Islam, Politik, Pendidikan Kewarganegaraan, dan pendidikan sejarah dan diawasi oleh 3 orang dosen dari jurusan yang berbeda-beda. melihat mereka yang menjadi lawan saya awalnya saya gentar dan sempat minder namun saya yakin Tuhan bisa melakukan lebih dari apa yang saya pikirkan dan bayangkan. saya bisa mengikuti debat dengan cukup baik dengan argumen saya menurut ilmu Sosiologi yang saya pelajari. akhirnya setelah seleksi debat saya di interview oleh dosen tentang kesungguhan saya mengikuti program ini dan katanya hasi akan diinfokan melalui email. Beberapa minggu berlalu tidak juga ada kabar dan email, saya selalu mengecek email saya setiap 1 jam and it was torture me. sampai pada suatu hari, Nunung, teman satu jurusan saya tiba-tiba whatsapp "yoh, lo mau ke Jerman ya. kok ga bilang-bilang gw sih" my heart beating so fast! dia bilang dia melihat nama saya di papan pengumuman jurusan sebagai salah satu delegasi yang lolos di pertukaran pelajar ke Jerman. karena hari itu libur kampus, besok paginya saya langsung ke kampus dan mendapati bahwa memang benar nama saya ada di papan pengumuman. saya lolos dan saya akan berangkat ke Jerman. No words can describe my feeling seluruh badan saya lemas, saya bersyukur dan berdoa mengucap syukur. Ya, tidak ada yang mustahil bagi DIA. |
AuthorHi! I`m Hana. Archives
August 2021
Categories |